PRODI PIAUD KUNJUNGI PAUD INKLUSI DI BLITAR
12 Oktober 2022Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAI Al Hikmah Tuban beserta mahasiswa melakukan kunjungan di PAUD Inklusi yakni KB-TK Taman Asuh dan Bermain Syuhada’ Haji yang berlokasi di Jl. S. Supriadi No.18, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2022. Kunjungan diterima penyelenggara PAUD Ibu Sri Winarsih. Kunjungan ini dalam rangka melihat secara langsung pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Kegiatan ini dilakukan dengan FGD (Focus Group Discussion) dengan tema “Tantangan dan Strategi Penyelenggara PAUD Inklusif”.
Dalam sambutannya Ibu Novi selaku Kaprodi PIAUD mengapresiasi adanya PAUD inklusi yang lebih memfokuskan pada Pendidikan anak berkebutuhan khusus. PAUD ini membutuhkan pembelajaran dengan penuh kesabaran dan ketelatenan, yang tentu saja tidak semua orang mampu melakukannya. “Maka saya bangga pada PAUD ini, karena sangat membantu mendidik anak berkebutuhan khusus menjadi mandiri, disiplin, dan menjadikan anak percaya diri. ABK tidak untuk dikucilkan, jangan disembunyikan, tapi harus disuport dan diberi pendidikan yang baik sesuai dengan kemampuannya,” pesan Ibu Novi.
Sementara itu Sri Winarsih selaku Kepala TK Tab Syuhada’ Haji menjelaskan, PAUD inklusi pada masa pandemi Covid-19, dilakukan pembelajaran dengan pembatasan agar tidak berkerumun. Dalam satu minggu dilakukan dua kali tatap muka. Selebihnya daring yang disampaikan ke orangtuanya. ABK yang sekolah di PAUD inklusi ini, ada perkembangan yang bisa dilihat. Antara lain dalam 3 bulan mulai bisa penyesuaian, mau bersalaman, mau tersenyum, mau menyapa teman dan menyapa guru. Lalu pada 6 bulan terlihat sudah bisa berlatih belajar dengan menggunakan alat edukasi. Dikatakan, ABK yang lulus sudah memiliki bekal yakni memiliki kemandirian, tidak minder, dapat hidup bersosialisasi dengan lingkunganya. Untuk meneruskan sekolah di SDLB, lebih diarahkan pada skill atau keterampilan. “Saya mendirikan PAUD inklusi ini harapannya bisa menyatukan ABK dengan anak-anak normal, supaya tidak ada pembedaan. Namun sampai saat ini, masih menemui kendala, karena ada yang belum mau belajar bersama dengan ABK,” ujar Sri Winarsih.
Untuk memasukkan ABK ke TK Tab Syuhada’ Haji Blitar, kata Sri Winarsih telah bekerjasama dengan PLD (Pusat Layanan Disabilitas) Kota Blitar. Bagi ABK yang dinyatakan sudah melalui tahap transisi maka ABK sudah bisa mendaftar ke sekolah untuk mendapatkan Pendidikan. Sosialisasi terus dilakukan untuk mengajak orang tua yang memiliki ABK agar memberikan kesempatan mendapatkan Pendidikan.
Sri Winarsih mengatakan, KB-TK TAB Syuhada’ Haji Blitar ini bisa menginspirasi yang lain bahkan penyelenggara PAUD nantinya dapat menyampaikan program PAUD inklusi kepada daerah lain.